Sumber : yahoo.com
Oleh Benjamin Radford, Kolumnis Bad Science | LiveScience.com
Kabar
bohong atau hoax terdiri dari berbagai jenis. Misalnya penulis James
Frey menulis novel pada 2003 tentang pemulihan kecanduan narkoba,
mengklaim itu adalah sebuah memoar. Ada juga pemilik rumah di
Amityville, NY, yang membuat kebohongan pada 1977 dengan mengklaim bahwa
rumah mereka dihantui setan. Pada 1996 fisikawan Alan Sokal mengirim
sebuah artikel palsu yang diterima dan diterbitkan dalam "Social Text",
sebuah jurnal kajian budaya yang dihormati.
Sebuah tipuan yang
menyebabkan kerugian materi, rasa malu, atau ketidaknyamanan mungkin
bisa dianggap sebagai gangguan. Namun, beberapa kebohongan yang paling
merusak dan memalukan adalah kebohongan yang memanipulasi emosi orang
dan kemarahan dunia. Berikut adalah beberapa hoax paling memalukan.
Anak laki-laki dalam balon udara
Pada
2009, seorang anak berusia enam tahun bernama Falcon Heene dikabarkan
sedang berada dalam bahaya saat dia melayang melintasi langit Colorado
dengan sebuah balon udara berwarna perak yang diciptakan oleh ayahnya.
Keluarganya mengaku bahwa dia naik balon buatan sendiri dan
melepaskannya ke udara, yang memicu misi penyelamatan dan pencarian
polisi nasional. Ternyata Heene, yang kini dikenal dengan julukan anak
balon, berada di rumah dengan aman. Keluarganya diduga sengaja bikin
heboh dengan harapan masuk TV.
Protokol ZionMungkin
ini adalah kebohongan agama yang paling terkenal dan jahat dalam
sejarah, “The Protocols of the Learned Elders of Zion” adalah sebuah
buku yang dikatakan mengungkap rahasia konspirasi orang Yahudi untuk
menguasai dunia. Buku itu pertama kali muncul di Rusia pada 1905, dan
meskipun buku tersebut sudah dinyatakan palsu, buku itu masih terus
dicetak dan tetap beredar. Banyak orang mendukung buku itu, termasuk
aktor Mel Gibson, Adolf Hitler, dan pemilik perusahaan mobil Henry Ford,
yang pada 1920 membiayai penerbitan setengah juta eksemplar buku itu.
Serangan Tawana Brawley
Pada
1987 Amerika dihebohkan dengan berita tragis seorang gadis kulit hitam
bernama Tawana Brawley, yang mengatakan dia telah diperkosa oleh enam
orang kulit putih, termasuk beberapa petugas polisi. Pendeta Al Sharpton
dan yang lainnya semakin memanasi ketegangan rasial dan menuduh polisi
menutupi masalah tersebut. Tahun berikutnya, setelah dilakukan
penyelidikan panjang, hakim menyimpulkan bahwa gadis itu telah
berbohong. Seorang jaksa asal New York berhasil menggugat Brawley dan
Sharpton karena pencemaran nama baik dalam kasus SARA yang tetap ada
hingga saat ini.
‘Innocence of Muslims’Cuplikan
film “Innocence of Muslims” baru-baru ini menyebabkan huru-hara karena
penggambaran Nabi Muhammad sebagai seorang playboy, penganiaya anak dan
penjahat. Beberapa orang Amerika tewas dalam aksi protes yang berkaitan
dengan film tersebut. Sampai saat ini masih belum jelas apakah film itu
benar-benar ada. Produser menipu para aktor dan kru, kemudian mengisi
suara dengan kata-kata yang menghina Islam. Ada atau tidaknya film
anti-Islam tersebut, banyak orang yang meyakini film tersebut memang
ada, dan menimbulkan korban jiwa.
Kepanikan Satanik"Satan's
Underground: The Extraordinary Story of One Woman's Escape" adalah
memoar 1991 yang ditulis oleh seorang wanita bernama Lauren Stratford.
Dia menggambarkan pengalamannya dalam kultus setan. Buku Stratford
menyertakan penggambaran mengerikan ritual pembunuhan bayi, pornografi,
penyiksaan, pemerkosaan dan penganiayaan lainnya. Stratford mengaku
secara terus-menerus disiksa secara fisik dan seksual oleh orang tuanya
serta dipaksa melacur.
Buku tersebut laris manis, dan berperan
penting dalam memicu histeria “kepanikan Satanik” yang melanda seluruh
Amerika pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Namun cerita itu ternyata
hanya kebohongan. Stratford sebenarnya nama palsu yang digunakan oleh
seorang wanita bernama Rose Laurel Willson, dan tidak ada satu pun
kata-katanya yang benar. Setiap detail sensasi hanya karangan. Stratford
kemudian mengubah namanya dan mulai mengaku menjadi korban Holocaust
Yahudi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar