Sumber : Detik.com
Cambridge, UK, Seorang pria di Inggris menjalani
cangkok hati di sebuah Rumah Sakit. Tiga minggu setelah operasi, ia
merasakan sakit lalu menjalani pemeriksaan CT scan. Betapa terkejutnya
ia mendapati sebuah matras bedah seukuran A4 bersarang di perutnya.
Ternyata alat ini tertinggal saat operasi cangkok hati.
Pria
bernama Michael O'Sullivan (49 tahun) ini pun menuntut pihak Rumah Sakit
Addenbrooke di Cambridge yang dianggap telah lalai meninggalkan matras
bedah di dalam tubuh pasiennya. Pengawas kesehatan di Inggris pun
mengecam rumah sakit karena melakukan insiden yang seharusnya tak boleh
terjadi.
Matras bedah atau lapromat berukuran sekitar 21.0 x
29.7cm ini berbahan silikon dan berbentuk menyerupai ikan. Pemakaiannya
dimasukkan selama operasi sebelum penutupan dinding perut. Tujuannya
untuk melindungi usus dari tusukan atau bertindak sebagai perisai
pelindung dan diambil sebelum operasi selesai.
"Hasil investigasi
pihak Rumah Sakit mengatakan bahwa penyebab insiden tersebut adalah
kegagalan untuk merekam penggunaan alat dengan benar, tidak mengetahui
bahwa alat belum diambil dan adanya kegagalan untuk menyelesaikan
perhitungan di akhir prosedur dengan baik," kata Paul Sankey, pengacara
yang mewakili Michael seperti dilansir Daily Mail, Rabu (5/12/2012).
Sankey
yang sering menangani kasus kelalaian medis menjelaskan bahwa kasus
seperti ini sebenarnya sangat jarang terjadi. Walau demikian, pasien
yang menjalani operasi di rumah sakit tentu mengharapkan standar dan
profesionalisme yang tinggi. Standar ini tidak ditegakkan ketika Michael
menjalani cangkok hati di Rumah Sakit Addenbrooke.
Pihak rumah
sakit telah meminta maaf atas terjadinya kelalaian ini dan berjanji
kasus serupa tak akan terulang lagi. Dengan bantuan pengacara, Michael
berhasil mendapat kompensasi sebesar 7.000 poundsterling atau sekitar Rp
108,25 juta atas musibah yang menimpanya.
"Kami sangat menyesal kejadian ini dan telah meminta maaf kepada pasien," kata seorang juru bicara Rumah Sakit Addenbrooke
Tidak ada komentar:
Posting Komentar