Sumber : Yahoo.com
Jamu dari ramuan kunyit, asam, dan sirih dianggap bisa melancarkan haid,
menghilangkan bau tak sedap, dan mampu mengatasi keputihan. Namun
amankah meminum jamu tersebut setiap hari?
Dokter umum yang
menekuni pengobatan herbal (fito farmaka) dr. Ujang Hermawan
menjelaskan, pada prinsipnya, kunyit dan sirih memiliki manfaat sebagai
pengobatan herbal. Kunyit dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan
seperti gangguan pencernaan, melindungi hati, dan bisa dimanfaatkan
sebagai pengobatan hepatitis, arthritis, menurunkan kolesterol darah,
juga sebagai antibakteri dan antijamur.
“Kunyit juga bisa
digunakan untuk mengatasi masalah kegemukan, mengobati gangguan kandung
kemih dan penyakit saluran empedu, hingga mencegah timbulnya kanker,”
ujar alumnus Fakultas Kedokteran UGM ini.
Sedangkan sirih, Ujang
melanjutkan, bermanfaat sebagai antiseptik. Misalnya untuk mengatasi
masalah keputihan dan kesehatan mulut dengan cara direbus lantas
diminum. Sirih juga memiliki kandungan antikanker, antidiabetik, dan
pengobat hepatitis.
Memang begitu banyak manfaat kunyit dan
sirih. Namun dia mengingatkan bahwa jamu adalah obat. Oleh karena itu,
sebaiknya gunakan jamu jika perlu saja, bukan jadi konsumsi sehari-hari
seperti bahan makanan atau minuman lain.
Kata Ujang, seandainya obat tersebut dikonsumsi setiap hari, sebenarnya percuma juga. Kelebihannya justru akan dibuang sia-sia.
“Bahkan mengonsumsi ramuan tersebut setiap hari juga bisa menimbulkan penyakit baru,” jelas dokter.
Lebih
lanjut dijelaskan, jamu kunyit, asam, dan sirih yang dikonsumsi secara
terus-menerus bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada lambung. Apabila
kebiasaan tersebut diteruskan, maka berpotensi mengganggu sistem
pencernaan, terutama liver/hati.
Dokter yang pernah berpraktik
di Poliklinik Haji Pondok Gede, Jakarta, ini menepis mitos yang menyebut
kebiasaan minum ramuan tersebut bikin wanita mandul atau peranakan
kering. Menurut dia, masalah kemandulan atau infertilitas disebabkan
banyak hal, bukan karena sering minum ramuan kunyit, asam, dan sirih.
Kendati
merupakan pengobatan herbal, ada orang-orang yang disarankan tidak
meminum ramuan tersebut. Mereka adalah yang menderita alergi atau
hipersensitif dengan ramuan itu. Misalnya, setelah minum muncul reaksi
gatal di kulit atau reaksi lainnya.
“Selain itu, orang-orang yang
mempunyai gangguan pencernaan terutama mempunyai penyakit yang
berhubungan dengan asam lambung sebaiknya menghindari minum jamu ini,”
jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar