Sumber : Yahoo.com
Indonesia selama empat hingga lima tahun kedepan belum
tentu memiliki petinju handal sekelas Chris John dan Daud Yordan
mengingat pembinaan petinju tidak berkesinambungan, kata Ketua Umum
Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia Reza Ali.
"Saya tidak yakin dalam waktu dekat kita mampu mencetak petinju hebat
yang bisa berbicara di taraf internasional," kata Reza Ali kepada pers
di Kantor Wapres Jakarta, Selasa.
Hal tersebut disampaikan usai dirinya dengan sejumlah pengurus
Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) bertemu
dengan Wakil Presiden Boediono terkait penyelenggaraan Wapres Cup II
yang akan berlangsung 3-8 Juni 2013 di Padang, Sumatera Barat.
Kejuaraan akan diikuti petinju nasional pria dan wanita sebanyak 25-300 peserta.
Menurut dia, pembinaan tinju amatir di Indonesia dalam beberapa tahun
ini bisa dikatakan mandeg atau stagnan sehingga tidak mampu memunculkan
sejumlah petinju handal, baik untuk tingkat nasional apalagi
internasional.
Ketiadaan kejuaraan nasional yang berlangsung berkesinambungan serta
pembinaan tinju di sejumlah daerah yang tidak berkembang, mengakibatkan
banyak petinju yang tidak mampu menunjukkan kemampuannya di kancah
nasional.
"Banyak petinju dari daerah yang pindah ke Pulau Jawa untuk berlatih.
Tapi kenyataannya pembinaan pelatihan tinju di Jawa juga banyak yang
terhenti sehingga pembinaan luar Jawa pun terhenti," katanya.
Sekalipun kejuaraan tinju Presiden Cup terus berjalan, kata Reza, hal
itu ternyata tidak bisa memberikan hasil positif bagi petinju nasional
karena kalah dengan petinju asing di babak awal.
Untuk bisa memenangkan melawan petinju kelas dunia, katanya, petinju
nasional tidak bisa berlatih secara "instan" tapi harus melalui jalan
panjang seperti latihan yang teratur serta lama dan mendapat latihan
fisik dan mental.
Meskipun untuk lima tahun ke depan belum tentu ada petinju handal
seperti Chris John dan Daud Yordan, Pertina akan terus melakukan
pembinaan secara berkesinambungan.
"Wapres Cup II merupakan ajang untuk menjaring dan membina petinju
nasional agar mereka mampu berbicara di tingkat internasional,"
katanya.(rr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar